Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Baru, Kepala BNPT: Perlu Waktu Analisis Aktor
Kepala Tubuh Nasional Pengendalian Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar sayangkan kasus bom bunuh diri di Polsek Astana Baru, Kota Bandung. Boy akui, faksinya butuh waktu untuk mengenali aktor.
“Siapa mereka? Kita butuh waktu untuk lakukan analisis dahulu . Maka prosesnya bila tidak ada saksi-saksi dari temannya, kita harus mempelajari identitas orang sebagai aktor bom bunuh diri. Nach ini sedang jalan,” kata Kepala BNPT
Boy minta diberi waktu sesaat karena team forensik sedang bekerja. “Ada beragam langkah tetapi team forensik kita pasti ketahui. Butuh waktu bbrp saat. Mudah-mudahan ada data simpatisan seperti identitas . Maka masih olah TKP. Karena kan kejadian baru terjadi 8.20 WIB,” katanya.
Disamping itu, Boy tidak dapat pastikan aktor masuk ke jaringan teroris mana apa Jemaah Islamiyah (JI) atau Jemaah Anshorut Daulah (JAD). “Pasti perlu data selanjutnya untuk kita simpulkan ke sana,” katanya.
Selanjutnya, Boy menyebutkan jika kematian pentolan ISIS memacu timbulnya seruan-seruan gempuran. Hal tersebut, menurut Boy harus benar-benar dicurigai, khususnya mendekati Natal dan tahun baru.
“Dalam hadapi ini kita terus koordinir dengan aparatur agar semakin tingkatkan kesiagaan terhitung warga sendiri,” ucapnya memungkasi.
Awalnya, Anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat Santoso mengatakan bom bunuh diri di Polsek Astana Baru sebagai wujud kecurian BNPT dalam memperhitungkan tindakan intimidasi.
“Kejadian bom bunuh diri ini BNPT kecurian,” kata Santoso pada reporter,
DPR Kritikan BNPT dan BIN
Menurut dia, program deradikalisme BNPT tidak berjalan dengan baik dan cuma konsentrasi habiskan bujet saja.
“Program deradikalisasi yang sudah dilakukan BNPT tidak boleh beroreantasi peresapan bujet, tetapi harus betul-betul membuat sikap tolerir antara anak negeri atas ada ketidaksamaan dan penglihatan politik,” katanya.
Dia mengingati, mengantisipasi intimidasi tidak cuma sebagai pekerjaan BNPT tetapi BIN. “Aparatur penegak hukum terhitung BIN punyai pekerjaan memperhitungkan supaya kejadian bom bunuh diri ini tidak ada kembali?” katanya memperjelas.
Disamping itu, menurut dia, mendekati tahun akhir malah keamanan harus dipertingkat. “Kekuatan bom bunuh diri harus dicurigai mendekati Nataru (Natal dan Tahun Baru),” sebut ia memungkasi.