DKI akan Evalusi Pendayagunaan Internet Gratis Jakwifi Anies Baswedan
Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) DKI Jakarta akan menilai pendayagunaan Jakarta Wifi atau Jakwifi yang dibuat di pemerintah mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kominfotik DKI Raides Aryanto menyebutkan, pihaknya akan ajukan tambahan bujet operasional Jakwifi bila pemakai internet gratis itu bertambah.
“Jika (pemakai) tinggi, kami akan berikan di APBD Peralihan, tetapi sepanjang 12 bulan koneksi internet warga masih tetap ada,” katanya di Balai Kota, Jakarta Pusat.
Raides berkata penilaian akan dilaksanakan tengah tahun ini. Menurutnya, servis Jakwifi tidak disetop. Namun, benar ada pengurangan titik akses karena bujet Jakwifi dipotong.
Dinas Kominfotik DKI awalnya menyarankan bujet Rp 174 miliar untuk Jakwifi di 3.500 titik. Saran ini dikatakan di pertemuan ulasan Perancangan APBD DKI 2023.
Namun, DPRD DKI menyepakati bujet Rp 56 miliar yang cukup hanya untuk menjalankan Jakwifi di 1.263 titik.
Untuk sekarang ini, lanjut Raides, pihaknya akan meneruskan program itu sama sesuai bujet yang ada. “Tidak ada internet yang mati dalam masyarakat, menyusut iya jumlah titiknya,” terang ia.
Dinas Kominfotik DKI menulis ada 1.867 titik Jakwifi yang frekwensi pemakaiannya rendah. Info ini merujuk pada data analitis, pengawasan, dan survei.
Raides mengharap penilaian program Jakwifi akan menggerakkan service internet gratis ini makin efisien dan pas target. Dengan demikian, operasional Jakwifi bisa memberikan dukungan keproduktifan kegiatan warga.