Gerak Hati-Hati Polisi Ungkapkan Kasus Penemuan Mayat Satu keluarga di Kalideres
Masyarakat Kalideres digemparkan dengan penemuan figur penemuan empat mayat pada Kamis (10/11) malam. Bagaimana tidak, figur ke-4 mayat itu diketemukan pada keadaan yang paling mengenaskan.
Penemuan itu berawal selesai salah seorang masyarakat mengendusi berbau tidak lezat dari lokasi dan memberikan laporan ke ketua RT di tempat.
“Persisnya 3 hari lalu, Selasa-Kamis (8-10 November) itu berbau busuknya telah menusuk,” tutur Ketua RT di tempat, Asiong.
Ia yang berasa bertanggungjawab atas masyarakatnya, akhirnya coba memaksakan memasuk rumah dengan menggedor pintu rumah ditolong dengan faksi keamanan kompleks.
Dan betul saja, di rumah diketemukan mayat pada keadaan yang telah jadi kering dua salah satunya figur si istri Margaretha (66) dan kakak iparnya Budhiyanto (68). Dan dua mayat lain pada keadaan masih utuh si suami Rudyanto (71) dan anaknya Dian (42).
“Dua rupanya di kamar, satu di ruangan tengah, satu kembali di kamar belakang,” terang Asiong.
Faksi aparatur juga turun tangan untuk lakukan olah TKP, dan untuk ke-4 mayat di hari itu dibawa ke RS Polri buat proses autopsi.
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar menjelaskan, pada Jumat (11/11) masih menanti dari hasil laboratorium forensik untuk ungkap teka-teki pemicu kematian. Tetapi pada penemuan sementara dokter autopsi, pada lambung ke-4 jasad itu tidak diketemukan tersisa makanan.
“Jika di lambungnya tidak diketemukan tersisa makanan, maknanya kemungkinan ia tidak makan dalam 2 hari atau berapakah hari getho,” ungkapkan Syafri saat dijumpai di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Lanjut Syafri, berdasar autopsi di RS Polri, ke-4 mayat dipandang meninggal dan membusuk dalam kurung waktu satu minggu. Bahkan juga untuk pertanda kekerasan pun tidak diketemukan.
“Jika penemuan forensik telah beberapa minggu, dengan keadaan membusuk,” tuturnya.
“Info barusan dokter yang lakukan autopsi itu tidak diketemukan ada pertanda kekerasan di jasad korban,” ikat ia.
Berkaitan dengan kendaraan punya empat kalurga yang meninggal sempat menjadi pertanyaan, didapat jika mobil Brio B 2601 BRK jual pada 20 Januari 2022. Harga jual kira-kira Rp160 juta.
“Budyanto Gunawan jual mobil kepunyaannya itu di salah satunya pemilik showroom mobil berinisial R,” tutur Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce dalam penjelasannya, Selasa (15/11).
Dilaksanakan Olah TKP Berulang-kali
Kepolisian sempat lakukan olah tempat peristiwa kasus (TKP) berulang-kali kurun waktu dimulai dari hari Kamis (10/11) lalu sampai Rabu (16/11).
Ikut diambil alih beberapa barang punya ke-4 bagian keluarga dimulai dari buntel makanan, kamper, bedak bayi, buku dan beberapa barang yang lain.
Tetapi pada bentang saat yang telah masuk satu minggu itu, polisi belum juga bisa ungkap pemicu tentu kematian satu keluarga di Kalideres.
Kepolisian akui susah ungkapkan pemicu kematian karena nyaris tidak ada pentunjuk yang bisa meruncing.
“Ini kasus yang sulit yang penting kehati-hatian. Dan ini perlu pakar yang kelak akan menerangkan. Dan ini bukanlah satu pakar,” tutur Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat diwawancara, Rabu (17/11).
Ia bahkan juga perlu menggamit banyak pakar dimulai dari dokter Forensik, Puslabfor, Inafis, dan beberapa pakar sektor yang berkaitan untuk ungkapkan kasus yang sedang bergelut.