Gunakan Bentor, Bocah Pidie Jaya Rahmat Aulia Menempuh Beberapa ratus Km untuk Penyembuhan Ayah
Ramai di sosial media Facebook, seorang bocah sekolah dasar (SD) asal Ulim Pidie Jaya, Rahmat Aulia (10) dengan penuh kasih menjaga si ayah yang sakit. Rahmat bawa si ayah tiap 10 hari sekali berobat dari Pidie Jaya ke Rumah Sakit Cut Mutia Aceh Utara menggunakan becak motor atau bentor.
Rahmat harus tempuh waktu sepanjang enam jam lebih buat capai RS Cut Mutia Aceh Utara. Dia harus tempuh perjalanan sekitaran 230 km karena alat medis yang ada cuma berada di RS Zainal Abidin Banda Aceh dan RS Cut Mutia Aceh Utara. Si ayah perlu memperoleh perawatan medis untuk disetorkan cairan yang berada di badan hingga bisa menurunkan merasa sakit.
Mencuplik Di antara, ayah Rahmat, Rusli Yusuf (46) menderita lever dan diabetes. Rahmat harus bawa ayahnya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia Aceh Utara karena untuk mengisap cairan dalam perut yang membesar. Rusli menjelaskan, terserang sakit semenjak 2017. “Tetapi, sakit yang saya penderitaan makin kronis sampai perut membesar semenjak istri saya wafat 6 bulan lalu,” tutur Rusli.
Narasi Rahmat itu jadi ramai di sosial media sesudah diupload Azmi Murtala dalam account facebooknya. Azmi mengupload video dan beberapa foto Rahmat asal Pidie Jaya bersama si ayah dan bentor di tepi jalan. Dari photo itu memperlihatkan seorang anak lelaki menggunakan kaos warna hijau yang duduk dari sisi si ayah yang terbujur di atas bentor.
Azmi Murtala lewat account facebook tuliskan Rahmat Aulia, pelajar kelas 6 sekolah dasar (SD) asal Ulim Pidie Jaya.
“Rahmat Aulia, bocah kelas 6 SD asal Ulim Pidie Jaya kelihatan capek di tepi jalan medan-B.Aceh persisnya di peusangan Bireueun. Di atas becak tua, bocah itu termenunh sekalian kadang-kadang menyemangati ayahnya yang terbujur meredam sakit,” catat ia begitu mencuplik dari account Azmi Murtala.
Dia menulis, ada seorang pemakai jalan yakni Yanto asal Blangme yang kebenaran melalui. Selanjutnya bertanya arah Rahmat Aulia.
“Menyaksikan panorama yang termasuk sangat jarang, pak Yanto asal Blangme yang kebenaran melalui langsung menanyai tujuan dan maksud bocah itu. Saat dengar keterangan yang paling menyayant hati, pak Yanto dengan cepat menelepon saya untuk bawa Ambulan Takabeya perduli, dan H Mukhlis Takabeya juga secara cepat memberikan perintah untuk selekasnya mendekat ke lokasi,” catat ia.
Tiap 10 Hari Membawa Si Ayah Berobat
Saat ditanyakan Rahmat rupanya tiap 10 hari sekali bawa ayahnya dari Pidie Jaya ke Rumah Sakit Cut Mutia Aceh Utara dengan becak tua dan di bawah terik matahari. Ini dia kerjakan untuk menurunkan sakit si ayah.
“Dia tiap sepuluh hari sekali selalu membawah ayahnya dari Pidie Jaya ke Rumah Sakit Aceh Utara dengan becak tua dan di bawah terik matahari demi dihisap cairan yang berada di badan ayahnya supaya bisa sedikit menurunkan merasa sakit,” catat ia.
Adapun Rahmat harus tempuh perjalanan enam jam lebih. Dia pilih RS Cuti Mutia karena argumen lebih dekat daripada Banda Aceh.
“Karena alat medis itu yang ada Hanya di rumah sakit zainal abidin banda Aceh dan rumah sakit cut mutia Aceh Utara. Karena itu ia cenderung pilih ke rumah sakit cut mutia dengan argumen lebih dekat daripada banda aceh,” catat Azmi.
Dengan bekal uang hasil dari upah “tarek pukat”, Rahmat bawa si ayah berobat dan ongkos sekolah si kakak. Hal ini dilaksanakan karena si ibu telah terlebih dulu meninggal.
“Dengan bekal uang hasil dari upah “tarek pukat” yang tidak berapa, dia selalu simpan untuk kepentingan berobat ayahnya, dan sekolah kakak satu2nya, ibunya telah lebih dulu menghadap si ilahi,” begitu mencuplik dari account Azmin.
Rahmat bersama si kakak menjaga si bapak sekian tahun. Selanjutnya dengan mata berkaca-kaca, Rahmat berterima kasih ke supir ambulan dan Yanto yang sudah memberikan uang Rp 1 juta untuk keperluan rumah sakit.
Tanggapan Netizen
Upload Azmi itu juga sudah memperoleh beberapa ratus komentar dari netizen.
“27.01.2023 Alhamdullilah Jum’at barokah sama-sama membantu setiap orang,” catat Alfian Awee
“Subhanallah mudah-mudahan allah memberikan kesembuhan untuk bpk dan di ringankan semua masalah ya amin (terima kasih orang baik telah membantu bg orang yang memerlukan,” catat Yanti Efrijal
“Alhamdulliah..Puji sukur, smga alla swt geu balas semua kebaikan hamba2 neuh mandum yang ka geu tuloeng aneuh meutuha nya nyan,” catat Agus Arsa
“Alhamdulliah, mudah-mudahan org yang perduli sama org kurang sanggup.Allah beri fahala yang berlipat ganda, amin,” Ari Yadi Sagai
“Maaf, sya tidak snggpu buka videonya. Dgn mlht ftonya sja hti sy menangis, ap lg klo sy smpai membuka videonya psti telah bercucur air mata,” catat Ichi Momo.