Ibunda Jenguk Richard Eliezer saat Natal, Bawakan Nasi Jaha Manado
Keluarga Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu menengok tersangka kasus pembunuhan Brigadir J di dalam rumah tahanan Bareskrim Polri untuk rayakan Natal pada 24-25 Desember 2022.
Richard rayakan Natal dalam tahanan sesudah dia ditahan dan sekarang jadi tersangka pembunuhan merencanakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Kuasa hukum Richard, Ronny Talapessy menjelaskan client-nya turut aktif mendekor hiasan Natal di rutan Bareskrim.
“Kemarin kegiatan Richard Eliezer di Rutan Bareskrim, ia turut aktif mendekor hiasan Natal untuk beberapa tahanan yang lain melaksanakan ibadah,” kata Ronny di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Ronny mangatakan keluarga sempat berkunjung Richard pada 24 dan 25 Desember 2022. Sepanjang lawatan, ibunda Richard bawa makanan kegemaran anaknya, Nasi Jaha ciri khas Manado.
“Mamanya membawa makanan favorite Richard Eliezer ialah Nasi Jaha itu suka sekali ia . Maka kemarin kita punyai 2 hari,” tutur Ronny.
Dia menjelaskan keluarga bertandangan ke rutan sesudah misa malam Natal pada 24 Desember. Esok harinya keluarga kembali menjenguk Richard di rutan.
Ronny sampaikan keluarga terus akan menemani Richard sepanjang proses persidangan berjalan dan mengharap Richard masih tetap tegar sepanjang jalani persidangan.
Kuasa hukum mendatangkan tiga saksi pakar memudahkan untuk Richard Eliezer dalam sidang pembunuhan merencanakan Brigadir J. Mereka ialah Guru Besar Filsafat Kepribadian Romo Franz Magnis-Suseno, Psikiater Medis Dewasa Liza Marielly Djaprie, dan Psikiater Forensik Reza Indragiri Amriel.
Richard Eliezer, tersangka pembunuhan merencanakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, akui diperintah Ferdy Sambo untuk tembak Yosua saat dia diundang ke lantai tiga rumah individu Sambo di Jalan Saguling 3.
Richard sebutkan Ferdy Sambo memerintah membunuh Yosua
Richard menjelaskan saat itulah diundang Ricky, sampaikan dia diundang Ferdy Sambo ke lantai tiga rumah individu Ferdy Sambo di Jalan Saguling 3. Ferdy Sambo bertanya apa dia ketahui masalah peristiwa di Magelang. Lantas Sambo menangis. Richard akui tidak paham. Tidak berapakah lama Putri Candrawathi masuk dan duduk dari sisi suaminya di sofa panjang. Di situ Ferdy Sambo akui istrinya, Putri Candrawathi, dilecehkan oleh Yosua. Selanjutnya Ferdy Sambo menangis dan Putri menangis di depan Richard.
“Memang ajar anak itu! Telah mengejek Saya! Ia telah mengejek harkat martabat saya! Tidak ada fungsinya pangkat ini,” kata Richard sekalian tirukan pengucapan atasannya yang sambol menggenggam pertanda pangkat di kerahnya.
Ferdy Sambo selanjutnya mencondongkan badan dan berbicara Yosua harus mati. Waktu itu Ferdy Sambo juga sampaikan perintah ke Richard supaya ia membunuh Yosua. Karena, katanya, jika ia sendiri yang membunuh tidak ada yang bela. Ferdy Sambo juga sampaikan gagasannya.
“Jadi begini Chad, lokasinya di 46 (rumah dinas). Kelak di 46 itu Ibu dilecehkan oleh Yosua, terus Ibu teriak kamu tanggapan, terus Yosua kedapatan. Yosua tembak kamu, kau tembak balik Yosua, Yosua yang wafat,” kata Richard tirukan perintah Ferdy Sambo saat jadi saksi mahkota di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Richard menjelaskan waktu itu Ferdy Sambo sampaikan terang perintahnya dan pastikan Putri Candrawathi dengarnya. Selanjutnya Ferdy menerangkan kembali scenarionya dan memperkuat Richard.