Kasus Wanita Penerobos Istana Negara, Mahfud MD: Bukti Radikalisme Masih Ada

Kasus Wanita Penerobos Istana Negara, Mahfud MD: Bukti Radikalisme Masih Ada

Menteri Koordinator Sektor Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjelaskan ada wanita bercadar bawa pistol FN dan kitab suci yang coba menerobos Istana Negara menunjukkan jika radikalisme masih berada di Indonesia.

Polisi sudah memutuskan wanita penerobos Istana Negara Siti Elina alias SE sebagai terdakwa.

“Itu bukti jika radikalisme masih tetap ada. Akarnya ialah ketidakmauan terima persetujuan hidup bernegara,” kata Mahfud, selesai memberi kuliah umum, di Auditorium Kampus Jember, Jawa Timur dikutip Di antara, Jumat.

Menurut dia, radikalisme mempunyai wujud yang bermacam, misalkan ada yang menyinyir orang yang lain berlainan, ada yang masuk ke kurikulum, menyelusup ke instansi pengajaran, selanjutnya bertindak kekerasan seperti memberikan ancaman, mengebom, dan lain-lain.

“Peristiwa itu sebagai bukti jika radikalisme dengan beragam ancamannya harus dicurigai di Indonesia, walau itu kecil,” ucapnya kembali.

Ia menerangkan radikalisme harus disimpulkan sebagai sikap dan sebuah memahami jika yang betul cuma ideologinya sendiri, dan yang telah disetujui harus dibedah dengan beragam langkah.

“Mencegah tumbuhnya radikalisme di kelompok angkatan muda harus diawali dari instansi pengajaran. Jika negara tersebut ialah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa, yang bisa memberi kita peluang untuk maju seperti saat ini,” ucapnya juga.

Mahfud menerangkan jika nilai dasarnya ialah Pancasila sebagai persetujuan bersama, karena dengan bahasa agama, Pancasila ialah sumpah suci dan nilai instrumentalnya, aktualisasinya dapat dilaksanakan dengan apa saja seperti pada sosial media, tetapi nilai dasarnya tetap sama.

“Karena itu instansi pengajaran seperti perguruan tinggi bekerja memperkuat Pancasila sebagai nilai dasar,” katanya.

Dalam serangkaian kunjungannya ke Kampus Jember, Mahfud MD jadi imam dan khatib Shalat Jumat di Mushola Al-Hikmah, selanjutnya memberi kuliah umum dalam rencana mengingati Sumpah Pemuda.

Seterusnya Menko Polhukam akan mendatangi penetapan Guru Besar Prof Bayu Dwi Anggono dan Prof Sri Hernawati, di Auditorium Unej pada Sabtu,

About admin

Check Also

Perbandingan dengan Orba, Mahfud: Dahulu, Jika Calonnya Bukan Pak Harto, Diamankan!

Perbandingan dengan Orba, Mahfud: Dahulu, Jika Calonnya Bukan Pak Harto, Diamankan!

Perbandingan dengan Orba, Mahfud: Dahulu, Jika Calonnya Bukan Pak Harto, Diamankan! Menteri Koordinator Sektor Politik, …