Korban Gempa Cianjur Dikuasai Anak di Bawah 16 Tahun
Plt. Kepala Pusat Data, Info dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengutarakan, korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, dikuasai oleh anak-anak di bawah 16 tahun. Data agregasi 280 korban jiwa dari keseluruhan 334 korban jiwa per Senin (5/12/2022) memperlihatkan, sekitar 21 % korban gempa sebagai balita, dan 23 % ialah anak berumur 6-16 tahun. Jika dikombinasi dengan kelompok anak-anak, keseluruhannya capai 44 %. “Kita saksikan distribusi korban jiwa kita punyai data agregasi 280 korban dari 334 (orang), itu 21 % balita di bawah lima tahun, anak 6-16 tahun 23 % . Maka jika kita masuk anak di bawah 16 tahun itu 44 % nyaris separuhnya,” kata Abdul dalam disaster briefing secara online, Senin.
Adapun orang dewasa berumur 17-59 tahun capai jatah 36 %, sementara lanjut usia di atas 60 tahun sekitaran 20 %. Abdul menjelaskan, korban banyak dikuasai anak-anak ini dikuasai karena gempa bumi terjadi saat jam pelajaran berjalan, atau persisnya pada Senin (21/11/2022) siang. “Kita saksikan lumayan banyak sarana pengajaran yang hancur.
Ada 525 sarana pengajaran yang hancur, dan gempa terjadi jam 13.21 WIB, waktu sekolah,” papar ia. Ini kata Abdul, perlu jadi perhatian seluruh pihak. Apa lagi, gempa bumi di teritori Cianjur, mempunyai riwayat terjadi sekitar 20 tahun sekali. “Saat gempa terjadi siang hari atau di saat sekolah berjalan, jika kita tidak dapat jamin kemampuan bangunan sekolah kita, madrasah, SMP, ini kemungkinan kesempatan jatuhnya korban lumayan besar. Ini jadi concern kita,” sebut Abdul.
Selainnya anak-anak, korban gempa dikuasai oleh wanita. Disaksikan berdasar prosentasenya, sekitar 265 korban dari keseluruhan 334 korban, 58 % sebagai wanita. Dan bekasnya, yaitu 42 %, sebagai lelaki. “Ini mencirikan saat berasa guncangan, kemungkinan golongan pria dapat memberi respon secara cepat.
Dan golongan wanita perlu waktu atau menyaksikan anak, dan sebagainya. Hal ini perlu menjadi perhatian, agar kita dapat meminimalisasi korban peristiwa yang jelas berulang-ulang ini,” terang Abdul. Sebagai info, jumlah korban wafat dari gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, sejumlah 334 jiwa sampai Senin (5/12/2022). Maknanya, tidak ada tambahan korban jiwa karena hasil penelusuran korban lenyap belum berbuah hasil. Selama ini, masih tetap ada delapan orang yang belum diketemukan.
Dalam pada itu, korban cedera berat 593 orang. Jumlah korban cedera berat yang dirawat di rumah sakit di semua Cianjur capai 44 orang. Jumlah korban jiwa ini menyusut dari awal sebelumnya 49 orang. Titik evakuasi juga tidak ada peralihan. Menurut hasil survey yang telah divalidasi sampai jam 15.00 WIB, ada 494 titik evakuasi, dengan perincian 375 titik evakuasi terkonsentrasi dan 119 titik evakuasi berdikari.