Teknojago.com Informasi Lengkap Seputar Berita Terkini dan Kumpulan Kabar Berita Terkini Terupdate
Related Articles
KSAL Meresmikan 2 Kapal Perang Penyapu Ranjau Bikinan Jerman
Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono resmikan dua kapal perang penyapu ranjau tipe Mine Counter-Measure Vessel (MCMV) produksi Abeking dan Rasmussen Shipyard asal Jerman.
Dua kapal itu dinamakan Pulau Fani dan Pulau Fanildo.
Acara penamaan ini dipegang langsung oleh Yudo di Galangan Abeking dan Rasmussen, Lemwerder, Jerman.
Yudo menyebutkan urgensi penyediaan ke-2 kapal itu karena ada banyak ranjau laut warisan perang dunia ke-2 .
“Selain itu karena aktifnya perubahan tehnologi persenjataan ranjau sekarang ini,” tutur Yudo dalam info tercatat Dispenal.
Menurut Yudo, kedatangan kapal MCMV dibutuhkan TNI AL untuk jaga perairan masih tetap aman, bebas dari masalah, dan teror senjata bawah air khususnya ranjau.
“Dan untuk bersihkan perairan Indonesia yang berpotensi bahaya ranjau,” ungkapkan Yudo.
Ke-2 kapal MCMV ini di-claim memiliki kehebatan karena diperlengkapi dengan tehnologi peperangan ranjau kekinian dibanding kapal buru ranjau yang sudah dioperasikan TNI AL sekarang ini.
Ke-2 kapal ini mempunyai beberapa keistimewaaan, salah satunya dengan bahan baja non-magnetik yang saat ini cuma berada di galangan luar Indonesia.
Selanjutnya mempunyai degausing sistem untuk kurangi kemagnetan kapal, dan diperlengkapi pendorong motor elektrik untuk kurangi tingkat keributan.
Disamping itu, ke-2 kapal ini mempunyai dimensi yang semakin besar dengan panjang 61,4 mtr. dan lebar 11,1 mtr.
Ke-2 kapal itu disokong dengan perlengkapan sonar terkini yang sanggup mengetahui dan mengklasifikasi contact bawah air dan mempunyai Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk mengenali dan menetralkan ranjau.
diperlengkapi dengan Autonomous Underwater Vehicle (AUV) untuk menolong mengetahui dan mengklasifikasi contact bawah air, dan akan diperlengkapi dengan Unmanned Surface Vessel (USV), yaitu kapal tanpa awak untuk perburuan dan penyapuan ranjau.
Pembangunan kapal perang secara terus-menerus ini sebagai program fokus Yudo untuk tingkatkan kemampuan dan kekuatan pertahanan, terutamanya pertahanan matra laut.
