Menyingkap Mistis Buku Hitam Ferdy Sambo
FERDY Sambo selalu bawa buku hitam saat sidang di pengadilan, di kejaksaan, saat jalani sidang etik di Kepolisian. Apa isi buku hitam Sambo? Apakah benar sekedar catatan harian atau rahasia Kepolisian yang sejauh ini diletakkan?
Ferdy Sambo bawa buku warna hitam saat mendatangi sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Tidak cuma sekali Sambo kelihatan mengenggam buku hitam. Saat mendatangi Sidang Etik di Mabes Polri, buku ini terlihat temani.
Sambo bawa buku hitam saat Kepolisian memberikan tanda bukti dan terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ke Kejaksaan. Saat di PN Jakarta Selatan, Sambo terus menggenggam buku warna hitam.
Walau borgol menangkap ke-2 tangan, bekas jenderal polisi itu tidak melepas buku hitam dari pegangan. Sambo terus bawa buku hitam itu selesai turun dari kendaraan taktis Brimob Polri. Dengan kenakan batik lengan panjang, Sambo jalan ke arah ruangan tahanan PN Jakarta Selatan. Buku hitam itu terus dibawa Sambo saat masuk ruangan sidang khusus PN Jakarta Selatan.
Buku hitam itu terus digenggam saat bekas jenderal bintang dua itu menegur pengunjung yang tiba di ruangan sidang. Terus dibawa Tidak cuma sekali Ferdy Sambo kelihatan bawa buku warna hitam itu. Buku yang juga sama terlihat dibawa ketika dia jalani sidang etik di Gedung TNCC Mabes Polri. Buku hitam itu kelihatan saat proses penyerahan kasus tahapan II yang sudah dilakukan Kepolisian ke Kejaksaan.
Salah seorang kuasa hukum Ferdy Sambo menjelaskan, bekas Kepala Seksi Karier dan Penyelamatan (Div Propam) itu selalu bawa buku warna hitam itu ke mana saja. Bahkan juga saat dijumpai di ruangan tahanan, buku itu terus berada di tangan. Tetapi, Ferdy Sambo tidak pernah ingin menerangkan apa isi pada buku hitam yang selalu ia membawa itu.
Arman Hanis, kuasa hukum Ferdy Sambo menjelaskan, buku hitam itu berisi catatan individu. Buku hitam itu sebagai catatan harian semua aktivitas semenjak Sambo masih memegang Kepala Subdirektorat III Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Tubuh Reserse Kriminil (Bareskrim) Polri.
Meskipun begitu, advokat yang rekan sekolah Ferdy Sambo itu akui tidak tahu benar apa isi buku hitam yang selalu dibawa Sambo ke mana saja. Catatan gelap? Saat sebelum kasus pembunuhan merencanakan pada Yosua terjadi dan saat sebelum dikeluarkan dari Polri, Sambo ialah orang yang dipandang punya pengaruh dan berkekuatan besar di badan Polri. Selainnya memegang sebagai Kepala Seksi Propam Polri, Sambo jadi Kepala Unit Pekerjaan Khusus (Satgassus) Merah Putih.
Terakhir tersebar berita, Sambo ialah Kaisar di Konsorsium 303, sebuah organisasi yang berisi beberapa perwira polisi dan ditunjuk jadi beking beragam aktivitas usaha haram dimulai dari judi online sampai pertambangan.
Karenanya, bekas Kadiv Propam itu dipandang simpan rahasia besar yang dapat menjadi tameng supaya kasus yang menjeratnya dapat dirundingkan dan dikompromikan. Ferdy Sambo dipandang simpan banyak rahasia polisi yang ‘nakal’ dan ‘bengal’, terhitung beberapa perwira tinggi di Polri.
Penyelamatan terlalu berlebih yang sudah dilakukan Kepolisian pada Ferdy Sambo dipandang seperti bukti jika suami Putri Candrawathi itu tetap mempunyai dampak di intern Polri. Dampak Ferdy Sambo ini tidak lepas dari kemampuan jaringan yang dipunyai Sambo di badan Polri.
Selainnya di Polri, Sambo diperkirakan mempunyai jaringan di beberapa instansi dan lembaga, baik di dalam atau di luar pemerintah. Karenanya, Sambo dipandang menjadi kunci buat membedah beragam tindak kejahatan dan penyelewengan yang sudah dilakukan, baik oleh pelaku di Kepolisian atau di instansi dan lembaga di luar Polri .
Maka apa sebetulnya isi buku hitam yang selalu dibawa Ferdy Sambo ini? Apakah benar cuma catatan harian, atau jangan-jangan berisi catatan gelap beberapa pelaku di Kepolisian? Tonton ulasannya dalam talkshow Satu Meja The Komunitas, Rabu (19/10/2022) ini di Kompas TV start pukul 20.30 WIB.