Panglima Yudo: Selandia Baru Pasarkan Kontribusi Mencari Pilot Susi Air, tetapi Kami Saat ini masih Sanggup Tuntaskan

Panglima Yudo: Selandia Baru Pasarkan Kontribusi Mencari Pilot Susi Air, tetapi Kami Saat ini masih Sanggup Tuntaskan

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menjelaskan jika pemerintahan Selandia Baru sebelumnya sempat tawarkan dana untuk penelusuran pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens (37) yang ditawan barisan kriminil membawa senjata (KKB).

Penawaran itu dikatakan Duta Besar Selandia Baru Y.M Kevin Burnett ke Yudo Margono saat ke-2 nya berjumpa di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (3/3/2023).

Tetapi, pada akhirannya, ke-2 nya setuju supaya proses penelusuran diteruskan oleh pemerintahan Indonesia bersama aparatur TNI-Polri.

“(Pemerintah Selandia Baru) masih tetap memberikan pada kita, memercayakan pada kita. Ia (Duta besar Selandia Baru) tawarkan kontribusi, tapi saya (kami) mampu menuntaskan,” tutur Yudo selesai upacara gaktib dan yustisi di Mabes TNI, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023).

Yudo Margono menjelaskan, pemerintahan Selandia Baru memberi pesan supaya pembebasan tawanan tidak makan korban, terhitung pilot Susi Air itu supaya selamat.

“Selandia Baru mengharap agar tidak ada nahas pada pilotnya,” kata Yudo Margono.

“Dengan penelusuran yang kita gelar ini, ia mengharap pilot ini selamat. Tentu saja apa yang dijajakan ya sama, diplomasi, dan lain-lain. Tentu saja mereka menghadap saya dan saya berikan kita tidak diam saja, (masih tetap) melakukan penelusuran itu,” katanya kembali.

Selanjutnya, Yudo memperjelas jika KKB beralih-pindah dan melebur dengan masyarakat lokal. Hal tersebut yang membuat sulit pada proses penelusuran pilot Philips.

Maka dari itu, dia minta warga bersabar berkaitan pembebasan pilot Philips.

Ditambah, kata Yudo, penelusuran pilot Philips bukan operasi militer, tetapi operasi penegakan hukum.

“Kita tidak ingin warga jadi korban cuma karena ini, hingga ya haruslah sabar, menuntaskan ini tidak langsung “des”. Ini bukanlah operasi militer. Ingat, ini bukanlah operasi militer,” kata Yudo Margono.

“Saya memiliki prajurit bermampuan khusus, memiliki alutsista yang dapat menuntaskan itu, jika harus menuntaskan, tetapi ini bukanlah. Ingat ini ialah operasi penegakan hukum hingga masih tetap memprioritaskan hukum,” katanya kembali.

Dijumpai, Philips yang disebut masyarakat Selandia Baru, ditawan KKB sesudah pesawat yang dipilotinya dibakar di Lapangan terbang Paro, Nduga, Papua Pegunungan, oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya pada 7 Februari kemarin.

Pesawat itu mengusung lima penumpang yang disebut orang asli Papua (OAP).

Sebetulnya, Philips dan ke-5 OAP sebelumnya sempat larikan diri ke yang lain.

Terakhir, dijumpai ke-5 OAP sudah kembali lagi ke rumah masing-masing. Sementara Philips saat ini masih ditawan.

About admin

Check Also

Perbandingan dengan Orba, Mahfud: Dahulu, Jika Calonnya Bukan Pak Harto, Diamankan!

Perbandingan dengan Orba, Mahfud: Dahulu, Jika Calonnya Bukan Pak Harto, Diamankan!

Perbandingan dengan Orba, Mahfud: Dahulu, Jika Calonnya Bukan Pak Harto, Diamankan! Menteri Koordinator Sektor Politik, …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *