Perbandingan dengan Orba, Mahfud: Dahulu, Jika Calonnya Bukan Pak Harto, Diamankan!
Menteri Koordinator Sektor Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memandang, sekarang ini gampang untuk siapa pun untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Menurut Mahfud, keadaan seperti saat ini tidak ada pada periode pemerintah Presiden ke-2 RI Soeharto atau sering disebutkan zaman Orde Baru (Orba).
“Saat ini yang luar biasa itu, orang menjadi capres, siapa saja. Saat ini telah banyak yang ingin jadi capres. Siapakah yang menyarankan? Ya parpol, ya survey, ya organisasi masyarakat. Ya agar saja,” kata Mahfud saat jadi pembicara pada acara Simposium Nasional di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (21/3/2023).
“Jika dahulu, diamankan, jika calonnya bukan Pak Harto, tahu?” lanjut ia.
Mahfud selanjutnya memberikan contoh bagaimana dulu ada aktivis PDI-P yang mengatakan ingin jadi capres.
Tetapi, karena saat itu tetap Orba, pengakuan aktivis PDI-P itu cuma dipandang seperti perkataan dari “orang edan”.
“Ia disebut edan sama pemerintahan karena ia ngomong ‘Saya ingin jadi Presiden’. Sawito Kartowibowo di tahun 1978 diamankan disebut edan karena ia ngomong Presidennya harus tukar,” contoh Mahfud.
Menurut Mahfud, keadaan semacam itu tak lagi terjadi pada sekarang ini. Semuanya orang, tambah ia, dapat menyarankan figur lain sebagai calon capres.
“Menyarankan diri kita bisa. Membuat survey sendiri bisa,” tambah bekas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.