Pertemuan dengan Kepala Otorita, Anggota DPR Ajukan pertanyaan Sumber Ongkos Pembangunan IKN

Pertemuan dengan Kepala Otorita, Anggota DPR Ajukan pertanyaan Sumber Ongkos Pembangunan IKN

Anggota Komisi XI DPR RI Marwan Cik Hasan menanyakan sumber dana pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dia memandang, sampai sekarang ini, 80 % bujet pembangunan yang dijanjikannya pemerintahan akan didapat dari investor, belum juga tahu.

“Keinginan kita 80 % (dana) dari keterlibatan faksi luar, jika saya baca dari paper yang Bapak suguhkan, (investor) baru mengatakan ketertarikan, 90 (investor) baru LOI (letter of interest),” ungkapkan Marwan di pertemuan bersama Otorita IKN di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (6/2/2023).

Dia sampaikan, Presiden Joko Widodo mengatakan jika 20 % permodalan IKN akan ditanggung pada Bujet Penghasilan dan Berbelanja Negara (APBN).

Dalam catatannya, angka untuk pembangunan IKN sebesar Rp 486 triliun. Karena itu beban APBN sebesar Rp 97 triliun. Maknanya, masih ada kekurangan sekitaran Rp 389 triliun.

“Itu sekitaran Rp 390 triliun darimanakah uangnya getho loh?” sebut politikus Partai Demokrat ini

Dia lalu menyentuh sikap pemerintahan pada project Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Menurut dia, pemerintahan tidak stabil dengan gagasan awalnya. Hingga ongkos APBN yang digulirkan pada akhirnya membesar.

“Kita belajar dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung, rupanya peralihan (sikap pemerintahan) segampang mengubah telapak tangan,” ucapnya.

“Semula dipastikan tidak memakai APBN, rupanya berbeda memakai APBN. Sampai ini hari (dana) yang disuntikkan telah lebih dari Rp 7 triliun,” tutur ia.

Oleh karena itu, dia minta supaya pemerintahan tidak perlu cepat-cepat lakukan pembangunan IKN.

Menurut dia, pembangunan ini tidak pas dilaksanakan saat ini, di tengah-tengah keadaan ekonomi global yang berat.

Hal tersebut, lanjut ia, sesuai pengakuan Jokowi yang sampaikan keadaan ekonomi global tidak sedang pasti.

“Jika bahasa Pak Jokowi, ojo kesusu (tidak boleh cepat-cepat). Tujuan saya dengan beragam keadaan keadaan ini, jika gunakan bahasa seberang itu membuat IKN alon-alon asal kelakon (perlahan-lahan yang perlu terjadi),” paparnya.

About admin

Check Also

Perbandingan dengan Orba, Mahfud: Dahulu, Jika Calonnya Bukan Pak Harto, Diamankan!

Perbandingan dengan Orba, Mahfud: Dahulu, Jika Calonnya Bukan Pak Harto, Diamankan!

Perbandingan dengan Orba, Mahfud: Dahulu, Jika Calonnya Bukan Pak Harto, Diamankan! Menteri Koordinator Sektor Politik, …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *