Staf khusus Presiden Animo Pengembangan BRIN berkaitan Ramah Lingkungan

Staf khusus Presiden Animo Pengembangan BRIN berkaitan Ramah Lingkungan

Staff Khusus Presiden Diaz Hendropriyono menghargai pengembangan periset Tubuh Penelitian dan Pengembangan Nasional ( BRIN ) berkaitan ramah lingkungan.

Diaz berkunjung Sentral Tehnologi Polimer di Teritori Pusat Pengetahuan Pengetahuan dan Tehnologi (Puspiptek), Serpong, Tangerang Selatan, Kamis .

Dalam peluang itu, Diaz mengevaluasi salah satunya pengembangan periset BRIN berbentuk piring berbahan pelepah pinang yang memiliki sifat gampang tergerai oleh tanah (biodegradable) dan kuat.

“Ini menarik karena bila disaksikan dari carbon footprint-nya, produk furniture berbahan papan dari Pak Ghozali hasilkan carbon footprint yang lebih kecil dari furniture secara umum,” ucapnya.

Diaz menjelaskan, lawatan ini menyengaja dilaksanakan dalam rencana mengevaluasi bagaimana peranan beberapa periset bereksperimen mengatasi persoalan sampah di Indonesia sekalian memberikan dukungan loyalitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dikatakan di COP-26 untuk turunkan emisi gas rumah kaca di Indonesia sejumlah 29-41% pada 2030 dan Net Zero Emission pada 2060.

Diaz Hendropriyono ajak beberapa aktor industri consumer goods untuk berpindah memakai beberapa produk plastik yang ramah lingkungan. Ke Diaz, Periset Pusat Penelitian Kimia Maju Muhammad Ghozali menerangkan piring dengan bahan pelepah pinang itu dapat diuraikan jadi serat-serat dan dibuat jadi papan untuk kepentingan furniture ramah lingkungan.

“Saya dan beberapa periset kimia molekuler telah rasakan penelitian kami dipakai industri, dikasih royalti dan lisensi. Meskipun nilainya tidak berapa, lisensi dan royalti jadi kebanggaan buat kami, memiliki arti riset kami telah dianggap industri,” tutur Ghozali yang ditemani Kepala Pusat Kimia Maju Yenny Meliana.

Ghozali menjelaskan, hasil risetnya itu sudah dibuat massal oleh PT Greenie Indonesia untuk dipasarkan bekerja bersama dengan perusahaan furniture asal Swedia. Hasil produksinya, kata Ghozali, berguna juga untuk sokongan periset.

Menurut dia, presiasi pada penelitian dan produk pengembangan dari beberapa periset di Indonesia sekarang ini telah lebih bagus karena ada royalti dan lisensi yang diterimanya dari produk pengembangan.

Dalam pada itu, Peneliti Pakar Madya Pusat Penelitian Mekanisme Produksi Terus-menerus BRIN Nadhirah menyongsong baik lawatan itu buat memberikan dukungan sasaran Presiden Jokowi.

“Perlu dibiasakan ada breakthrough pemutus penyekat baik antara lembaga atau seluruh pihak terhitung industri untuk capai sasaran net zero emission dari Presiden,” katanya.

Tidak ketinggal, Kepala Pusat Penelitian Agroindustri Mulyana Hadipernata menunjukkan kreasi pengembangan yang lain untuk gantikan plastik atau styrofoam yang tidak gampang tergerai oleh tanah, seperti tempat makanan yang dibuat dari ampas singkong, sedotan dari sagu, alas kaki dari sekam padi sampai plastik dari pati aren.

“Beberapa produk seperti plastik berbahan yang ramah lingkungan semacam ini harus kita pakai dengan massal pada industri consumer goods. Kita harus mencari langkah untuk lakukan link and match dengan industri, tidak boleh cuma jadi produk pengembangan yang stop di BRIN.

Kan kelak periset dapat memperoleh royalti kembali,” canda Diaz. Ikut menemani sepanjang lawatan perekayasa-perekayasa BRIN yang sejauh ini sudah datang dengan beragam hasil penelitian yaitu Ernie Soekotjo, Arief Ariyanto, dan Hardaning Pranamuda.

About admin

Check Also

Perbandingan dengan Orba, Mahfud: Dahulu, Jika Calonnya Bukan Pak Harto, Diamankan!

Perbandingan dengan Orba, Mahfud: Dahulu, Jika Calonnya Bukan Pak Harto, Diamankan!

Perbandingan dengan Orba, Mahfud: Dahulu, Jika Calonnya Bukan Pak Harto, Diamankan! Menteri Koordinator Sektor Politik, …