Temui Rintangan Global, Mentan Mengajak Mahasiswa jadi Petani Milenial Memiliki konsep Smart Farming

Temui Rintangan Global, Mentan Mengajak Mahasiswa jadi Petani Milenial Memiliki konsep Smart Farming

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus menggerakkan angkatan milenial jadi wiraswastawan muda pertanian yang mengaplikasikan ide smart farming buat perkuat bidang pertanian hadapi rintangan global. Masalahnya sampai sekarang ini bidang pertanian masih berperanan penting dalam soal memberikan dukungan kemajuan ekonomi nasional, sumber penyuplai pangan, devisa nasional, penyuplai lapangan pekerjaan dan sumber penghasilan utama rumah tangga.

“Angkatan milenial mempunyai potensi jadi wiraswastawan muda pertanian, karena mempunyai kekuatan menyesuaikan yang tinggi atau fleksibel, inovatif, terbuka teknologi, empati dan sanggup berpikiran kritis. Angkatan ini diharap bukan hanya jadi job seeker tetapi sanggup jadi job creator,” kata Mentan SYL saat jadi keynote speaker acara Dies Natalis Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta,

Mentan SYL mengatakan Kementan terus-menerus mengeluarkan beragam program nasional untuk percepat lahirnya Agripreneur. Beragam usaha dilaksanakan dengan merengkuh stakeholder, dimulai dari Kementerian/Instansi, Pemda, pebisnis sampai perguruan tinggi.

“Untuk menggerakkan angkatan muda menjadi agripreuner atau pebisnis muda yang bergerak dalam bidang pertanian, Kementan lakukan saranai untuk mempermudah beberapa agripreneur memperoleh bantuan modal usaha dan akses pasar, bagus untuk pasar dalam negeri atau export, memberikan fasilitas pendanaan dan hal pemberian izin, pengadaan prasarana dan sarana pertanian, dan kenaikan kemampuan dan pengiringan,” ucapnya.

Selanjutnya Mentan SYL memperjelas alih bentuk pembangunan pertanian berbasiskan pengokohan petani milenial dan digitalisasi dibutuhkan untuk mengubah pertanian tradisionil jadi pertanian kekinian supaya lebih efektif, bisa manfaatkan kesempatan yang ada dan sanggup bersaing dan memberi penghasilan yang memikat. Pembangunan pertanian di depan dengan hadapi rintangan global harus mengaplikasikan beberapa cara baru yang kekinian untuk tingkatkan produksi untuk pengadaan pangan dalam negeri yang surplus sampai dapat export.

“Pertanian esok bukan yang dahulu kembali. Tetapi pertanian yang memakai teknologi info berbasiskan internet, implementasi IoT, Robot Construction, Artificial Intelligence dan mekanisasi mekanisasi pertanian. Dan mahasiswa Instiper benar-benar diperlukan untuk merealisasikan ini,” tegasnya.

“Instiper punyai tugas dengan kami membenahi lahan-lahan pertanian khususnya di Pulau Jawa dengan ide smart farming. Instiper punyai tugas untuk mengintervensi lahan pelataran untuk hasilkan pangan. Buat budidaya sayur-sayur dengan teknologi kekinian selanjutnya bangun saat panen, marketing dan hilirisasinya,” ikat SYL.

Badan Usaha Pertanian Kampus

Mentan SYL ajak Instiper Yogyakarta dalam menggerakkan tumbuhnya petani milenial dengan membuat dan memikulgan Badan Usaha Pertanian Kampus (BUPK). Badan ini diharap bisa berperan pada kenaikan produksi pertanian dan kesejahteraan petani karena BUPK diatur secara professional dan sanggup terhubung ke sumber pendanaan, sarana dan prasarana pertanian, asuransi pertanian, dan service pemrosesan dan marketing hasil pertanian.

“Disamping itu, BUPK diharap kuasai teknologi digital yang ideal agar berkompetisi di tengah kompetisi ekonomi dunia. Mahasiswa Instiper jika ingin jadi sukses, harus menjadi yang paling depan membuat badan usaha kampus ini,” jelasnya.

“Pada akhirnya saya menginginkan seluruh civitas akademisa dan beberapa adik mahasiswa Instiper untuk turut beraksi membuat bidang pertanian Indonesia lewat peningkatan agribisnis dan pertanian digital. Jadilah wiraswasta pertanian yang kuat, ulet dan tidak mudah menyerah. Di sana ada tekad, karena itu di sana akan terhampar jalan keberhasilan,” terang SYL.

About admin

Check Also

Perbandingan dengan Orba, Mahfud: Dahulu, Jika Calonnya Bukan Pak Harto, Diamankan!

Perbandingan dengan Orba, Mahfud: Dahulu, Jika Calonnya Bukan Pak Harto, Diamankan!

Perbandingan dengan Orba, Mahfud: Dahulu, Jika Calonnya Bukan Pak Harto, Diamankan! Menteri Koordinator Sektor Politik, …