Tiga Streamer Pornografi Ini Raup Rp 30-40 Juta Per Bulan
Sindikat penyuplai content pornografi online yang barusan disingkap oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, mengantongi untung lumayan besar dari kegiatannya.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Djuhandhani Rahardjo Puro menjelaskan, beberapa aktor bisa mengantongi keuntungan sejumlah Rp 30 sampai Rp 40 juta /bulan.
“(Keuntungan) lumayan. Rerata (pendapatan) streamer, jika kita kalikan sehari Rp 1,lima juta, bermakna satu bulan ia memperoleh lebih kurang Rp 30 sampai Rp 40 ,” kata Djuhandhani dalam pertemuan jurnalis di Mabes Polri, Jumat (3/2/2023).
Keuntungan itu didapatkan dari gift/coin yang diberi pemirsa di saat beberapa streamer berlaga.
Bahkan juga, beberapa streamer ikhlas lakukan apa saja, terhitung mempertunjukkan aktivitas amoral dalam content mereka, untuk memperoleh gift atau coin berharga rupiah dari beberapa pemirsa.
“Nilai (koin)-nya bervariatif dari Rp 30.000 sampai juta-an. Di lain sisi streamer memperoleh sisi 65 % hasil dari gift yang ada,” tutur Djuhandhani.
Dalam kasus tersebut, 3 orang streamer pornografi telah diamankan sekalian diputuskan sebagai terdakwa.
Ke-3 nya, yaitu Intan Permata Sofyan (IPS) berumur 20 tahun dari Jakarta, Nani Suryani (MS) alias Risma umur 22 tahun dari Jawa Barat, dan Rudi (RD) umur 28 tahun dari Lebak, Banten.
Bukan hanya ke-3 nya, polisi tangkap beberapa orang yang turut serta dalam kegiatan terlarang itu, yaitu Aditya Adi Putra (AAP) berumur 25 tahun dari Jawa Barat. Dia berperanan jadi orang yang cari rekening pengadah.
Lalu, Ryssen (RYSS) berumur 30 tahun datang dari Meranti, Riau. Peranannya ialah pembersih uang dan mengubah/mentransfer dana.
Terdakwa ke enam, yakni Jefri bin Pui alias Koh Asan (JBPH alias KA) yang berusia 29 tahun dari Meranti, Riau. Peranannya sebagai akuntan di program itu.
Menurut Djuhandhani, server program itu ada di Kamboja dan Filipina. Dijumpai, bukan hanya sediakan content pornografi, beberapa aktor sediakan jasa permainan judi online.
Ada peluang, beberapa aktor itu diambil oleh masyarakat negara Indonesia yang memasangkan server di luar negeri.
Penyidik sendiri masih lakukan pengkajian selanjutnya untuk cari dalang program itu.
“Ini masih juga dalam pengkajian kami, berkaitan TPPU-nya karena saluran dana ke siapa,” sebut ia.